China sebagai negara dengan kekuatan ekonomi terbesar saat ini, ternyata
pernah mengalami buruknya infrastruktur pada 20 tahun yang lalu sama
persis dengan kondisi Indonesia saat ini.
China pada 1990an
secara bertahap telah melakukan investasi dalam pembangunan
infrastruktur, di mana saat ini infrastruktur negara panda tersebut
sudah maju dan berkembang.
Counsellor of the State Council of
PRC, Tang Min mengatakan, Infrastruktur adalah kunci utama untuk sebuah
negara agar bisa berkembang lebih jauh lagi dan maju dalam segi
perekonomiannya. Mengingat hal tersebut, maka pemerintah China pun mulai
giat membangun infrastruktur pada akhir 1990-an.
"Sebuah negara,
infrastrukturnya harus terus dikembangkan. Ini perlu bagi perekonomian
negara itu. Pada periode 1980-1990, infrastruktur di China itu sangat
menyedihkan dan menyebabkan utama bottleneck (leher botol) pada
perekonomian," ujar Tang Min, kepada wartawan saat ditemui, di Hotel
Sheraton, Yogyakarta, Kamis (16/5/2013).
Tang Min Menjelaskan,
adanya fenomena leher botol itu terjadi bila kapasitas dari seluruh
sistem menjadi terbatas akibat kurang maksimalnya satu komponen atau
sumber daya.
Misalnya, seandainya kegiatan ekonomi sebagai air
yang ditempatkan di sebuah botol sebagai wadah, maka air yang keluar
tersebut tidak akan maksimal bila leher botolnya terlalu kecil, dan
perlu diperbesar untuk bisa mengeluarkan lebih banyak air.
"Saya
ingat pada 1999, pemerintah itu menghabiskan banyak uang untuk membangun
infrastruktur, karena ekonomi saat itu sedang sangat buruk yang
sebagian juga karena adanya dampak krisis Asia pada 1997-1998,"
tukasnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, pada mulai saat itulah
pemerintah China giat untuk membangun jalan tol yang bertujuan untuk
melancarkan kegiatan logistik dan distribusi perekonomian. Selain itu
juga membangun pembangkit-pembangkit listrik untuk mendukung
produktivitas pabrik-pabrik yang semakin banyak.
"Nah pada 2000
ke atas, infrastruktur sekarang ini sudah tidak menjadi masalah lagi
bagi China. Karena setelah 20 tahun lalu membangun infrastruktur, kita
juga akan tetap lakukan investasi. Sekarang ini kita juga lakukan untuk
pembangunan infrastruktur kereta cepat," tegasnya.
Sedangkan
melalui kesadaran akan pentingnya dukungan infrastruktur bagi
perekonomian, saat ini negara panda tersebut sudah mampu tampil menjadi
kekuatan ekonomi terbesar di dunia, dengan di seimbangi pertumbuhan
ekonomi yang cukup kencang. Adapun luas wilayah sangat besar dan jumlah
penduduk yang banyak menjadikan keuntungan tersendiri bagi negara ini.
Sumber : Okezone
Posting Komentar