Penjahat cyber kian lihai mencari keuntungan di internet. Baru-baru ini,
para ahli cyber menguak fakta bahwa virus yang biasanya dipakai mencuri
data kartu kredit, dimodifikasi untuk menciptakan "like" dan "follower"
Instagram gadungan.
Zeus, adalah virus yang dimaksud. Nantinya,
"like" ini bisa dipakai mengumpulkan buzz yang dibutuhkan oleh sejumlah
perusahaan atau individu.
Keberadaan "like" memang dianggap
penting bagi kalangan pelaku bisnis. Karena makin banyak "like" yang
tertoreh, produk yang diposting kian terlihat populer.
"Like-like"
palsu ini lantas dijual dalam paket oleh sang pelaku di forum hacker
internet. Di tempat yang sama pula, para cyber crime biasanya menguak
nomor kartu kredit dan informasi lain yang dicuri dari PC.
Menurut
RSA, 1.000 Instagram 'bayangan' dijual seharga USD 15 per masing-masing
akun, sedangkan untuk 1.000 "like" dijual USD 30, demikian seperti
dikutip dari Reuters, Senin (19/8/2013).
Di lain sisi, Instagram yang sudah dimiliki Facebook terus berjuang untuk meningkatkan keamanan di layanannya.
"Kami
bekerja keras untuk membatasi spam di layanan kami dan melarang
pembuatan akun yang melalui cara-cara yang tidak sah atau otomatis,"
tukas juru bicara Facebook, Michael Kirkland.
Source : Detik-Inet
Posting Komentar